Bali Surga dunia. Bali pulau Dewata. Bali taman Firdaus dunia. Bali pulau Eksotik. Bali milik dunia. Bali nan elok. Bali yang cantik. Bali dan budayanya. Bali dan pantai indahnya. Iklan itulah yang dulu sering didengar tentang Bali. Dan memang demikian Bali sebelum Tragedi Horor Bom Bali. Bali seperti magnet bagi semua penduduk dunia. Semua penduduk tersedot ke pusat industri pariwisata Gianyar, Denpasar dan Kuta. Perputaran uang terkumpul di pusat industri pariwisata tersebut. Begitu mudahnya orang berbisnis dan mendapatkan uang di Bali. Sehingga memakmurkan seluruh penduduk baik lokal maupun pendatang.
Namun semua itu telah berlalu. Kini, sejak Tragedi Horor Bom Bali bisnis pariwisata di Bali berbalik 180%. Sekarang mencari uang begitu sulit di Bali. Begitulah yang sering terdengar dari penduduknya kini. Banyak orang-orang pergi dari Bali karena pengunjung sudah tidak seramai dulu. Pengunjung telah beralih ke tempat wisata lain di dunia seperti Thailand, Malaysia dan lainnya. Walau begitu tetap saja ada pengunjung yang datang meski tidak seramai dulu.
Tidak banyak pengunjung yang tahu, dalam wilayah manakah Bali? Pertanyaan ini sering membingungkan pengunjung utamanya dari Eropa, Amerika, sebagian Asia dan lainnya. Bali adalah pulau dan povinsi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkin sejak Tragedi Horor Bom Bali, sedikit banyak penduduk dunia tahu bahwa Bali adalah bagian dari wilayah Indonesia. Namun masih banyak juga yang belum tahu. Indonesia adalah Negara Kepulauan yang mempunyai banyak tempat wisata dan pemandangan indah selain Bali. Bukittinggi (Ngarai, Budaya, Pantai), Jawa (Pantai, Situs Candi Kuno, Budaya, dan sebagainya), Manado (Pemandangan bawah laut Bunaken dan budayanya), Lombok (Pantai Senggigi dan lainnya) yang sekarang mulai bangkit, Pulau Komodo (Reftil langka dunia), Papua (Pantai dan Budayanya) dan lainnya. Banyak potensi dan alternatif wisata dan pemandangan alam di Indonesia. Budayanya juga beragam karena di Indonesia ada ratusan bahasa local, ratusan adapt istiadat, puluhan suku, agama dan keyakinan. Indonesia adalah Negara majemuk dan segalanya ada termasuk kekayaan alamnya yang melimpah. Indonesia adalah sebenarnya Surga dan Mutiara dunia. Indonesia adalah Negara yang punya toleransi tinggi. Pertanyaan yang sampai kini belum terjawab adalah Mengapa Penganut Islam Terbesar di Dunia adalah Indonesia, padahal Islam berasal dari Negara Arab ?
Bali tetaplah indah dan unik. Semoga tidak terjadi lagi teror yang tidak ber-perikemanusiaan lagi di Bali, sehingga pengunjung dapat tenang menikmati keindahan dan keunikan Bali. Dengan banyak pengunjung yang datang ke Bali otomatis akan meningkatkan kemakmuran penduduknya baik local maupun pendatang. Semoga…….
Halaman
Minggu, 09 Mei 2010
Sabtu, 08 Mei 2010
Old Javanese literature
Old Javanese literature, or sometimes spelled as Old Javanese literature includes literature written in Old Javanese language in the period more or less written from the 9th century to 14th century AD, beginning with the Inscription of Sukabumi. These literary works were written either in prose (prose) and poetry (kakawin). These works include genres such as epic poems, statute law, the chronic (Chronicle), and religious books. Inherited ancient Javanese literature in manuscript form and inscription. Manuscripts containing the Old Javanese texts amount to thousands while the inscriptions there are tens and even hundreds of them. Although there must be noted that not all literary texts contain inscriptions.
Literary works written in Java is important in this period include Candakarana, Kakawin Ramayana and Mahabharata translation in the ancient Javanese language.
Old Javanese literary works most sustainable in Bali and was written on papyrus manuscripts. Although most of the ancient Javanese literature terlestarikan in Bali, Java and Madura, there is also a sustainable ancient Javanese literature. Even in Java there are also ancient Javanese texts that are not known in Bali.
Scientific research about the ancient Javanese literature began to flourish in the early 19th century and was originally pioneered by Stamford Raffles, Governor-General of the United Kingdom which ruled the island of Java. Apart from being a statesman, he is also interested in local culture. Together with his assistant, Colonel Colin Mackenzie, he collected and studied ancient Javanese manuscripts.
Regarding the Old Javanese term
The term ancient Javanese literature is a bit messier. This term may mean in Javanese literature before the advent of Islamic influence [1] or the more subtle divisions: Javanese literature the longest. So is the literature of Java before the Middle Javanese literature. Middle Javanese literature is the transition between Old Javanese literature and literature of New Java. In this article, this last notion is used.
Tradition decline
Sustainable ancient Javanese literature to this day largely derived in manuscript form that have been copied many times over. So they are rarely written in the original form as when first made, except if written on paper so durable materials such as stone, copper and others. The oldest inscriptions in the ancient Javanese language comes from the year 804, but its content is not a literary text. The oldest literary text on an inscription found on the inscription written Siwagreha dating from 856 AD.
While the oldest manuscript is a manuscript palm leaves from the 13th century and found in West Java. This manuscript contains the text Kakawin nypa Arjunawiwaha originating from the 11th century.
Overview
Many texts in the Old Javanese sustainable from the 9th century until the 14th century. But not all of these texts is the literary text. From this period bequeathed approximately 20 text 25 text prose and poetry. Most of these texts written after the 11th century.
Old Javanese poetry
List of Old Javanese Literature in prose
1.Candakarana Hyang
2.Sang Kamahayanikan
3.Brahmandapurana
4.Agastyaparwa
5.Uttarakanda
6.Adiparwa
7.Sabhaparwa
8.Wirataparwa, 996
9.Udyogaparwa
10.Bhismaparwa
11.Asramawasanaparwa
12.Mosalaparwa
13.Prasthanikaparwa
14.Swargarohanaparwa
15.Kunjarakarna
List of Old Javanese Literature in the form of poetry (kakawin)
1.Kakawin Oldest Java, 856
2.Kakawin Ramayana ~ 870
3.Kakawin Arjunawiwaha, mpu Kanwa, ~ 1030
4.Kakawin Kresnayana
5.Kakawin Sumanasantaka
6.Kakawin Smaradahana
7.Kakawin Bhomakawya
8.Kakawin Bhāratayuddha, mpu Sedah and Panuluh, 1157
9.Kakawin Hariwangsa
10.Kakawin Gatotkacasraya
11.Kakawin Wrettasañcaya
12.Kakawin Wrettayana
13.Kakawin Brahmandapurana
14.Kakawin Kunjarakarna, mpu "Hamlet"
15.Kakawin Nagarakertagama, mpu Prapanca, 1365
16.Kakawin Arjunawijaya, mpu Tantular
17.Kakawin Sutasoma, mpu Tantular
18.Kakawin Siwaratrikalpa, Kakawin Lubdhaka
19.Kakawin Parthayajna
20.Kakawin Nitisastra
21.Kakawin Nirarthaprakreta
22.Kakawin Dharmasunya
23.Kakawin Harisraya Sekar Tanakung
24.Kakawin Banawa
Literary works written in Java is important in this period include Candakarana, Kakawin Ramayana and Mahabharata translation in the ancient Javanese language.
Old Javanese literary works most sustainable in Bali and was written on papyrus manuscripts. Although most of the ancient Javanese literature terlestarikan in Bali, Java and Madura, there is also a sustainable ancient Javanese literature. Even in Java there are also ancient Javanese texts that are not known in Bali.
Scientific research about the ancient Javanese literature began to flourish in the early 19th century and was originally pioneered by Stamford Raffles, Governor-General of the United Kingdom which ruled the island of Java. Apart from being a statesman, he is also interested in local culture. Together with his assistant, Colonel Colin Mackenzie, he collected and studied ancient Javanese manuscripts.
Regarding the Old Javanese term
The term ancient Javanese literature is a bit messier. This term may mean in Javanese literature before the advent of Islamic influence [1] or the more subtle divisions: Javanese literature the longest. So is the literature of Java before the Middle Javanese literature. Middle Javanese literature is the transition between Old Javanese literature and literature of New Java. In this article, this last notion is used.
Tradition decline
Sustainable ancient Javanese literature to this day largely derived in manuscript form that have been copied many times over. So they are rarely written in the original form as when first made, except if written on paper so durable materials such as stone, copper and others. The oldest inscriptions in the ancient Javanese language comes from the year 804, but its content is not a literary text. The oldest literary text on an inscription found on the inscription written Siwagreha dating from 856 AD.
While the oldest manuscript is a manuscript palm leaves from the 13th century and found in West Java. This manuscript contains the text Kakawin nypa Arjunawiwaha originating from the 11th century.
Overview
Many texts in the Old Javanese sustainable from the 9th century until the 14th century. But not all of these texts is the literary text. From this period bequeathed approximately 20 text 25 text prose and poetry. Most of these texts written after the 11th century.
Old Javanese poetry
List of Old Javanese Literature in prose
1.Candakarana Hyang
2.Sang Kamahayanikan
3.Brahmandapurana
4.Agastyaparwa
5.Uttarakanda
6.Adiparwa
7.Sabhaparwa
8.Wirataparwa, 996
9.Udyogaparwa
10.Bhismaparwa
11.Asramawasanaparwa
12.Mosalaparwa
13.Prasthanikaparwa
14.Swargarohanaparwa
15.Kunjarakarna
List of Old Javanese Literature in the form of poetry (kakawin)
1.Kakawin Oldest Java, 856
2.Kakawin Ramayana ~ 870
3.Kakawin Arjunawiwaha, mpu Kanwa, ~ 1030
4.Kakawin Kresnayana
5.Kakawin Sumanasantaka
6.Kakawin Smaradahana
7.Kakawin Bhomakawya
8.Kakawin Bhāratayuddha, mpu Sedah and Panuluh, 1157
9.Kakawin Hariwangsa
10.Kakawin Gatotkacasraya
11.Kakawin Wrettasañcaya
12.Kakawin Wrettayana
13.Kakawin Brahmandapurana
14.Kakawin Kunjarakarna, mpu "Hamlet"
15.Kakawin Nagarakertagama, mpu Prapanca, 1365
16.Kakawin Arjunawijaya, mpu Tantular
17.Kakawin Sutasoma, mpu Tantular
18.Kakawin Siwaratrikalpa, Kakawin Lubdhaka
19.Kakawin Parthayajna
20.Kakawin Nitisastra
21.Kakawin Nirarthaprakreta
22.Kakawin Dharmasunya
23.Kakawin Harisraya Sekar Tanakung
24.Kakawin Banawa
Kamis, 06 Mei 2010
Cara Menembus Dimensi Alam JIN
Cara menembus dimensi alam jin adalah suatu metode menembus alam jin. Bagi orang-orang yang sedang belajar olah batin,metode ini sudah biasa dilakukan walau kadang metodenya berbed-beda. Tulisan ini merupakan cuplikan dari Idris Nawawi dan saya cuplik dengan sedikit tambahan dan pengurangan.
Banyak orang yang ingin menembus alam jin, atau mengundang mereka. Ternyata, untuk mewujudkan impian ini bukanlah pekerjaan mudah. Ada tahapan-tahapan yang harus kita kuasai, sebelum kita memulai ritual memembus alam jin. Seperti apakah itu…?
Lewat pemahaman ahli Al-Hikmah, sesungguhnya di zaman melinium akhir seperti sekarang ini, amatlah sulit mencapai puncak keberhasilan dalam mengolah batin secara akurat. Mengapa? Sebab di samping kita hidup di era yang penuh akan godaan duniawi yang stiap saat selalu kita lihat dan begitu memikat, di sisi lainnya faktor penghayatan terhadap ilmu juga semakin kurang menunjang. Contoh kasus paling rumit sepeti susahnya mencari guru spiritual. Ditambah lagi sulit mencari tempat-tempat yang sepi dan tenang untuk berkhalwat, sebab kini hampir semua tempat sudah mulai ramai, sehingga ketenangan batin kita mudah terganggu karenanya.
Dalam hal keyakinan, semangat dan penghayatan dalam hal ilmu supranatural di masa kini semakin dangkal, bahkan cenderung dianggap remeh. Padahal, inilah salah satu faktor penentu dalam menapaki ilmu bersifat kebatinan, yang pada akhirnya seringkali gagal di tengah jalan.
Sebagai suatu pemahaman, kunci dasar untuk bisa menguasai bermacam sifat supranatural terdiri dari tiga bagian, yaitu: semangat dan keyakinan, guru pembimbing, dan pengontrolan hati.
SEMANGAT DAN KEYAKINAN
Untuk memulai menjadi seorang suprantural, kita dituntut agar terus bersemangat secara alamiah tanpa ada perasaan terbebani maupun keterpaksaan. Makna semangat dan keyakinan ini terbagi menjadi dua hal, yakni yang keluar dari pikiran atau kemudian menjelma menjadi semangat, dan yang keluar dari sifat hati yang kemudian berwujud menjadi keyakinan.
Semangat yang berada dalam pikiran biasanya hanya ada di permukaan atau dzohir saja, dan seterusnya akan menjadi suatu kegagalan, jika hal ini tidak dilandasi dengan adanya keyakinan yang kuat dalam hati sanubari kita. Sebagai contoh, kita disuruh menjalankan puasa dan wiridan selama 7 hari berturut-turut. Jika kita hanya punya semangat tapi tidak punya keyakinan, maka kita akan ragu dan selanjutnya kegagalanlah yang kita hadapi. walnya kita memang bersemangat, namun setelah menjalani dua malam berturut-turut dan kelelahan serta kejenuhan mulai terasa, maka seketika pikiran kita menjadi kacau, rasa capek, malas, takut, lapar dan lain sebagainya akan mudah mempengaruhi organ tubuh kita sehingga niat membatalkan puasa ini akan mudah sekali kita jumpai.
Sedangkan “semangat yang keluar dari sifat hati” atau keyakinan, biasanya akan terus dijaga oleh seorang supranaturalis sejati. Sebab, rasa tanggungjawab untuk sampai mengakhiri masa ritual lebih diutamakan, sehingga hawa pikiran negative bisa ditutup dengan serapat-rapatnya.
GURU PEMBIMBING
Dalam memahami ilmu supranatural, guru pembimbing sangat berperan dalam menentukan suatu keberhasilan ilmu bagi anak didiknya. Disamping sang guru bisa mengarahkan tentang sebuah arti keyakinan, sang guru juga bisa memberi semangat sehingga sang murid akan mudah mengikuti jejak atau ajaran-ajarannya.
PENGONTROLAN HATI
Bila seorang supranatural sudah bisa memahami tentang makna semangat, keyakinan dan penghayatan ilmu yang diberikan lewat bimbangan guru spiritualisnya, maka sang supranaturalis tadi tinggal mengolah keyakinannya sendiri dengan terus mengontrol kepekaan hati sehingga apa yang diinginkannya akan mudah tercapai.
Nah, sebagai penghayatan yang lebih luas tentang seputar ilmu supranatural, berikut ini Penulis akan membeberkan rahasia menembus dimensi alam jin. Hanya saja, dalam pembedaranya nanti, penulis akan memaparkan lewat tahapan demi tahapan. Maksudnya tiada lain agar bagi mereka yang suka akan dunia mistik, bisa dengan mudah memahaminya. Seperti apakah tahapannya? Inilah uraian selengkapnya…:
Lewat pemahaman yang disarikan dari kitab Manba’u Usulul Hikmah Bimuallif, karangan Imam Ali Albuny, diterangkan sebagai berikut:
Bahwa setiap manusia yang menginginkan berjumpa atau masuk ke alam bangsa jin, maka dia harus bisa melewati dua alam terlebih dahulu, yaitu: Alamul Ahmar dan Alamul Abdul Jumud.
Di samping hal tersebut, kita juga harus bisa memahami tentang pintu-pintu gaib yang bakal kita tempuh atau kita lalui. Mengapa? Sebab, sedikit saja kita salah jalan, bukan bangsa jin (dalam hal ini yang dimaksud adalah Jin Muslim-Pen) yang bakal kita temui, melainkan bangsa alam lain yang samar-samar dan tak kasat mata. Walhasil, bukan keinginan kita yang akan tercapai, melaikan kefatalan dan tipu muslihat dari bangsa gaib yang menyesatkan itu yang akan kita terima.
Mengenai arti alam sendiri, jauh-jauh para ulama sudah menuliskannya di beberapa kitab. Salah satunya seperti pendapat dari Imam Bujeremi, dalam kitabnya “IQNA”. Imam Bujeremi menuliskan beberapa tingkatan alam yang terdiri dari makhluk tak kasat mata, dimulai dari alam manusia, Ahmar, Abdul Jumud, Ahyar, Jin, Azrak, Khoarik, Thurobi, Barri, Adli, Sama’, Majazi, Malaikat, Jabarut, Qolam, dan Arsy.
Nah, dari kehidupan makhluk-makhluk yang berada di alamnya masing-masing, manusia bisa saja menemui atau menembus ke salah satu alam yang diinginkan bila manusia itu sendiri memang sudah cukup ilmu dan pengetahuan untuk menembusnya.
Mari kita kembali ke tahapan menembus dimensi alam jin. Lewat pembedaran yang sama dari kitab “Manba”u Usulul Hikmah”, dijabarkan bahwa siapapun orangnya bisa menembus dimensi alam jin apabila manusia itu sendiri sudah menguasai dua alam sebagai tingkatan alam dibawahnya, yakni alam Ahmar dan alam Abdul Jumud.
Alam Ahmar: Sebuah alam yang dihuni jutaan makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi dan lautan. Ahmar juga disebut dengan istilah “Bangsa Lelembut” yang masih keturunan dari bangsa manusia lewat silsilah Anfus, anak dari Nabiyullah Syiet, yang diturunkan lewat zaman sang hyang. Yang termasuk ke dalam golongan penghuni Alam Ahmar ini adalah: Nyi Roro Kidul, Dewi Lanjar, dan seluruh wadya balanya.
Abdul Jumud: Sebuah alam yang dihuni oleh bangsa makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi, batu dan pepohonan. Abdul Jumud disini disebut juga dengan istilah “Dedemit”. Mereka juga masih keturunan bangsa manusia dari zaman Togog. Contohnya seperti: Kuntilanak, Memedi, Perkayang dan lain sejenisnya.
Nah, untuk bisa menguasai kedua alam ini, di setiap akan ritual menembus dimensi alam jin, siapkan sesaji berupa: bunga setaman, melati, mawar dan kelapa hijau. Hal seperti ini ditunjukkan untuk menghormati bangsa Ahmar sebagai wasilah jalannya.
Sedangkan untuk melewati alam bangsa Abdul Jumud disarankan agar membakar madat apel jin di awal mau memulai ritual. Niscaya bangsa Abdul Jumud ini akan paham dan tidak mengganggu prosesi ritual yang kita jalankan.
Untuk membuka pintu alam jin sendiri, salah satu ritualnya adalah dengan menaburkan terus kemenyan putih yang sudah dihaluskan secara terus menerus. Hanya saja dalam pengenalan menembus alam jin harus sangat hati-hati. Terutama siapa nama dari jin itu sendiri yang akan kita temui.
Di sisi lain, kita sebagai manusia haruslah tahu, kapan waktunya kita menjalankan ritual, dengan ayat apa kita memanggil, lewat pintu mana kita masuk, dan permohonan apa yang kita inginkan. Sebab bangsa jin tidak seperti bangsa manusia pada umumnya. Mereka selalu memakai aturan dan tatakrama yang penuh akan kedisiplinan. Mereka juga bisa dikatakan sangat temperamen dan mudah tersinggung apabila kita bangsa manusia tidak bisa memahami watak dari sifat mereka.
Sebagai suatu kewaspadaan, bangsa jin disini terbagi menjadi dua golongan, yaitu Abyad dan Aswad (Jin Putih/Muslim dan Jin Hitam/Kafir). Di samping itu bangsa jin terdiri dari empat sifat perilaku, tergantung dari alam yang ditempatinya, yakni: tanah, air, bangunan, dan awang-awang (angkasa).
Dari empat sifat yang menjadi tempat tinggal mereka, semua mempunyai perbedaan dalam menerima kita manusia, baik dari segi pemanggilan, ayat atau amalan yang dibaca, maupun sesaji ritual yang disajikan untuk mereka.
Apabila kita tidak memahami secara mendetil tentang ritual untuk menembus ke alam mereka, golongan bangsa Jin Hitam atau Jin Kafir-lah yang akan berperan untuk menemui kita dengan seribu tipu daya yang menyesatkan. Misalnya saja, kita akan diming-imingi kekayaan, harta karun, bisa menarik pusaka dan lain-lain perkara musykil yang tidak bisa diterima akal.
Intinya, pikiran kita akan terus direcoki oleh bermacam khayalan yang menggiurkan. Ucapan kita jadi ngelantur, mudah emosi, mudah tersinggung, senang menutup diri dalam kamar, suka melamun dan tidak menerima akan nasehat apapun dari orang lain.
Bukan hanya itu saja, golongan jin hitam atau Jin Kafir juga akan terus menjumpai kita dengan taktik berupa kelembutan, serta berperan dalam kebaikan, seperti halnya figure guru gaib yang benar-benar mau mengajarkan seluruh ilmunya kepada kita. Nah, bila sudah seperti ini jadinya, kita sudah melenceng jauh dari jalan yang sebelumnya kita harapkan. Lebih fatal lagi, kita bisa melenceng dari akidah beragama (Islam)
Sekedar tips, apabila dalam suatu ritual yang kita jalani selama ini, seringkali didatangi makhluk-makhluk dari dimensi lain, maka cobalah perhatikan kedatangan mereka. Apabila makhluk lain alam ini datang menjumpai kita dari arah depan, belakang, samping kanan atau kiri, maka janganlah digubris kedatangannya. Sebab cara kedatangan mereka seperti itu sudah jelas menunjukkan bahwa mereka berasal golongan bangsa jin hitam atau Jin Kafir.
Kitab Manba’u Usulul Hikmah sendiri mengupasnya, “Jangan sesekali Anda percaya akan tipu muslihat dari beragam makhluk gaib yang datang dari arah empat penjuru. Sesungguhnya, hanya satu arah yang mereka lewati sebagai teman kita yang benar, yaitu lewat arah atas.”
Lewat pembedaran salah satu tahapan ini, tentu diharapkan akan bisa menjadi bahan intropeksi kita bersama, bahwa sejatinya tidak ada ilmu yang bersifat instant dimuka bumi ini, kecuali kita sendiri mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menguasainya.
Nah, untuk tahap terakhir dalam menembus dimensi alam jin, pelajarilah ayat-ayat,ajian, atau amalan pemanggilan secara matang. Sebab, kesemuanya itu akan menentukan suatu pilihan kita untuk bisa memilih, siapa (maksudnya bangsa jin-Pen) yang akan kita temui kelak.
Sebagai bahan dasar, pelajari arti, naktu, huruf, angka, rujukan dan dari mana sumbernya. Bisa juga lewat rahasia huruf Abajadun. Sebab rahasia huruf, Abajadun, memuat 99 keistimewaan, yang mana salah satunya termasuk dari rahasia alam jin itu sendiri. Seperti contoh, huruf Alif yang mempunyai angka 1. Penjaga dari huruf Alif ini adalah malaikat bernama Tholthobausin, dari bangsa gaibnya bernama Ahmar. Ayat dari Alif sendiri adalah Al-Quddus. Dari bangsa gaib yang bernama Ahmar ini sudah jelas masuk dalam katagori huruf Alif.
Jadi pada intinya, apabila kita ingin menembus alam Ahmar atau alam lelembut, maka perbanyak dengan membaca ayat Al-Quddus, untuk bilangan angka 1 yang terdapat dalam huruf Alif. Hal itu menunjukkan nama yang dituju, seperti nama Ibu Ratu Kidul jatuh pada naktu: Ya Adzim. Bila ingin memanggil beliau, gabunglah dua asma’ Ahmar dan dan nama Ibu Ratu: Al-Quddus Ya Adzim…dan seterusnya.
Cuplikan di atas adalah sebagian dari banyak cara menembus dimensi alam jin dan ada ribuan cara lagi yang mungkin tak bisa disebutkan satu persatu. Pada intinya untuk menembus dimensi alam jin tergantung pada keyakinan kita sendiri-sendiri. Lalu apa manfaatnya bagi kita ? Kita ambil secara bijak saja bahwa semua itu untuk mempertebal keyakinan kita bahwa begitu Besarnya dan Agungnya Rahasia yang diciptakan oleh Allah SWT. Ternyata memang manusia tidak diciptakan seorang diri, namun saling berkaitan satu dengan lain makhluk dan semuanya hanya punya tujuan satu Kembali Kepada Allah SWT. Amien…..
Banyak orang yang ingin menembus alam jin, atau mengundang mereka. Ternyata, untuk mewujudkan impian ini bukanlah pekerjaan mudah. Ada tahapan-tahapan yang harus kita kuasai, sebelum kita memulai ritual memembus alam jin. Seperti apakah itu…?
Lewat pemahaman ahli Al-Hikmah, sesungguhnya di zaman melinium akhir seperti sekarang ini, amatlah sulit mencapai puncak keberhasilan dalam mengolah batin secara akurat. Mengapa? Sebab di samping kita hidup di era yang penuh akan godaan duniawi yang stiap saat selalu kita lihat dan begitu memikat, di sisi lainnya faktor penghayatan terhadap ilmu juga semakin kurang menunjang. Contoh kasus paling rumit sepeti susahnya mencari guru spiritual. Ditambah lagi sulit mencari tempat-tempat yang sepi dan tenang untuk berkhalwat, sebab kini hampir semua tempat sudah mulai ramai, sehingga ketenangan batin kita mudah terganggu karenanya.
Dalam hal keyakinan, semangat dan penghayatan dalam hal ilmu supranatural di masa kini semakin dangkal, bahkan cenderung dianggap remeh. Padahal, inilah salah satu faktor penentu dalam menapaki ilmu bersifat kebatinan, yang pada akhirnya seringkali gagal di tengah jalan.
Sebagai suatu pemahaman, kunci dasar untuk bisa menguasai bermacam sifat supranatural terdiri dari tiga bagian, yaitu: semangat dan keyakinan, guru pembimbing, dan pengontrolan hati.
SEMANGAT DAN KEYAKINAN
Untuk memulai menjadi seorang suprantural, kita dituntut agar terus bersemangat secara alamiah tanpa ada perasaan terbebani maupun keterpaksaan. Makna semangat dan keyakinan ini terbagi menjadi dua hal, yakni yang keluar dari pikiran atau kemudian menjelma menjadi semangat, dan yang keluar dari sifat hati yang kemudian berwujud menjadi keyakinan.
Semangat yang berada dalam pikiran biasanya hanya ada di permukaan atau dzohir saja, dan seterusnya akan menjadi suatu kegagalan, jika hal ini tidak dilandasi dengan adanya keyakinan yang kuat dalam hati sanubari kita. Sebagai contoh, kita disuruh menjalankan puasa dan wiridan selama 7 hari berturut-turut. Jika kita hanya punya semangat tapi tidak punya keyakinan, maka kita akan ragu dan selanjutnya kegagalanlah yang kita hadapi. walnya kita memang bersemangat, namun setelah menjalani dua malam berturut-turut dan kelelahan serta kejenuhan mulai terasa, maka seketika pikiran kita menjadi kacau, rasa capek, malas, takut, lapar dan lain sebagainya akan mudah mempengaruhi organ tubuh kita sehingga niat membatalkan puasa ini akan mudah sekali kita jumpai.
Sedangkan “semangat yang keluar dari sifat hati” atau keyakinan, biasanya akan terus dijaga oleh seorang supranaturalis sejati. Sebab, rasa tanggungjawab untuk sampai mengakhiri masa ritual lebih diutamakan, sehingga hawa pikiran negative bisa ditutup dengan serapat-rapatnya.
GURU PEMBIMBING
Dalam memahami ilmu supranatural, guru pembimbing sangat berperan dalam menentukan suatu keberhasilan ilmu bagi anak didiknya. Disamping sang guru bisa mengarahkan tentang sebuah arti keyakinan, sang guru juga bisa memberi semangat sehingga sang murid akan mudah mengikuti jejak atau ajaran-ajarannya.
PENGONTROLAN HATI
Bila seorang supranatural sudah bisa memahami tentang makna semangat, keyakinan dan penghayatan ilmu yang diberikan lewat bimbangan guru spiritualisnya, maka sang supranaturalis tadi tinggal mengolah keyakinannya sendiri dengan terus mengontrol kepekaan hati sehingga apa yang diinginkannya akan mudah tercapai.
Nah, sebagai penghayatan yang lebih luas tentang seputar ilmu supranatural, berikut ini Penulis akan membeberkan rahasia menembus dimensi alam jin. Hanya saja, dalam pembedaranya nanti, penulis akan memaparkan lewat tahapan demi tahapan. Maksudnya tiada lain agar bagi mereka yang suka akan dunia mistik, bisa dengan mudah memahaminya. Seperti apakah tahapannya? Inilah uraian selengkapnya…:
Lewat pemahaman yang disarikan dari kitab Manba’u Usulul Hikmah Bimuallif, karangan Imam Ali Albuny, diterangkan sebagai berikut:
Bahwa setiap manusia yang menginginkan berjumpa atau masuk ke alam bangsa jin, maka dia harus bisa melewati dua alam terlebih dahulu, yaitu: Alamul Ahmar dan Alamul Abdul Jumud.
Di samping hal tersebut, kita juga harus bisa memahami tentang pintu-pintu gaib yang bakal kita tempuh atau kita lalui. Mengapa? Sebab, sedikit saja kita salah jalan, bukan bangsa jin (dalam hal ini yang dimaksud adalah Jin Muslim-Pen) yang bakal kita temui, melainkan bangsa alam lain yang samar-samar dan tak kasat mata. Walhasil, bukan keinginan kita yang akan tercapai, melaikan kefatalan dan tipu muslihat dari bangsa gaib yang menyesatkan itu yang akan kita terima.
Mengenai arti alam sendiri, jauh-jauh para ulama sudah menuliskannya di beberapa kitab. Salah satunya seperti pendapat dari Imam Bujeremi, dalam kitabnya “IQNA”. Imam Bujeremi menuliskan beberapa tingkatan alam yang terdiri dari makhluk tak kasat mata, dimulai dari alam manusia, Ahmar, Abdul Jumud, Ahyar, Jin, Azrak, Khoarik, Thurobi, Barri, Adli, Sama’, Majazi, Malaikat, Jabarut, Qolam, dan Arsy.
Nah, dari kehidupan makhluk-makhluk yang berada di alamnya masing-masing, manusia bisa saja menemui atau menembus ke salah satu alam yang diinginkan bila manusia itu sendiri memang sudah cukup ilmu dan pengetahuan untuk menembusnya.
Mari kita kembali ke tahapan menembus dimensi alam jin. Lewat pembedaran yang sama dari kitab “Manba”u Usulul Hikmah”, dijabarkan bahwa siapapun orangnya bisa menembus dimensi alam jin apabila manusia itu sendiri sudah menguasai dua alam sebagai tingkatan alam dibawahnya, yakni alam Ahmar dan alam Abdul Jumud.
Alam Ahmar: Sebuah alam yang dihuni jutaan makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi dan lautan. Ahmar juga disebut dengan istilah “Bangsa Lelembut” yang masih keturunan dari bangsa manusia lewat silsilah Anfus, anak dari Nabiyullah Syiet, yang diturunkan lewat zaman sang hyang. Yang termasuk ke dalam golongan penghuni Alam Ahmar ini adalah: Nyi Roro Kidul, Dewi Lanjar, dan seluruh wadya balanya.
Abdul Jumud: Sebuah alam yang dihuni oleh bangsa makhluk tak kasat mata yang menguasai bumi, batu dan pepohonan. Abdul Jumud disini disebut juga dengan istilah “Dedemit”. Mereka juga masih keturunan bangsa manusia dari zaman Togog. Contohnya seperti: Kuntilanak, Memedi, Perkayang dan lain sejenisnya.
Nah, untuk bisa menguasai kedua alam ini, di setiap akan ritual menembus dimensi alam jin, siapkan sesaji berupa: bunga setaman, melati, mawar dan kelapa hijau. Hal seperti ini ditunjukkan untuk menghormati bangsa Ahmar sebagai wasilah jalannya.
Sedangkan untuk melewati alam bangsa Abdul Jumud disarankan agar membakar madat apel jin di awal mau memulai ritual. Niscaya bangsa Abdul Jumud ini akan paham dan tidak mengganggu prosesi ritual yang kita jalankan.
Untuk membuka pintu alam jin sendiri, salah satu ritualnya adalah dengan menaburkan terus kemenyan putih yang sudah dihaluskan secara terus menerus. Hanya saja dalam pengenalan menembus alam jin harus sangat hati-hati. Terutama siapa nama dari jin itu sendiri yang akan kita temui.
Di sisi lain, kita sebagai manusia haruslah tahu, kapan waktunya kita menjalankan ritual, dengan ayat apa kita memanggil, lewat pintu mana kita masuk, dan permohonan apa yang kita inginkan. Sebab bangsa jin tidak seperti bangsa manusia pada umumnya. Mereka selalu memakai aturan dan tatakrama yang penuh akan kedisiplinan. Mereka juga bisa dikatakan sangat temperamen dan mudah tersinggung apabila kita bangsa manusia tidak bisa memahami watak dari sifat mereka.
Sebagai suatu kewaspadaan, bangsa jin disini terbagi menjadi dua golongan, yaitu Abyad dan Aswad (Jin Putih/Muslim dan Jin Hitam/Kafir). Di samping itu bangsa jin terdiri dari empat sifat perilaku, tergantung dari alam yang ditempatinya, yakni: tanah, air, bangunan, dan awang-awang (angkasa).
Dari empat sifat yang menjadi tempat tinggal mereka, semua mempunyai perbedaan dalam menerima kita manusia, baik dari segi pemanggilan, ayat atau amalan yang dibaca, maupun sesaji ritual yang disajikan untuk mereka.
Apabila kita tidak memahami secara mendetil tentang ritual untuk menembus ke alam mereka, golongan bangsa Jin Hitam atau Jin Kafir-lah yang akan berperan untuk menemui kita dengan seribu tipu daya yang menyesatkan. Misalnya saja, kita akan diming-imingi kekayaan, harta karun, bisa menarik pusaka dan lain-lain perkara musykil yang tidak bisa diterima akal.
Intinya, pikiran kita akan terus direcoki oleh bermacam khayalan yang menggiurkan. Ucapan kita jadi ngelantur, mudah emosi, mudah tersinggung, senang menutup diri dalam kamar, suka melamun dan tidak menerima akan nasehat apapun dari orang lain.
Bukan hanya itu saja, golongan jin hitam atau Jin Kafir juga akan terus menjumpai kita dengan taktik berupa kelembutan, serta berperan dalam kebaikan, seperti halnya figure guru gaib yang benar-benar mau mengajarkan seluruh ilmunya kepada kita. Nah, bila sudah seperti ini jadinya, kita sudah melenceng jauh dari jalan yang sebelumnya kita harapkan. Lebih fatal lagi, kita bisa melenceng dari akidah beragama (Islam)
Sekedar tips, apabila dalam suatu ritual yang kita jalani selama ini, seringkali didatangi makhluk-makhluk dari dimensi lain, maka cobalah perhatikan kedatangan mereka. Apabila makhluk lain alam ini datang menjumpai kita dari arah depan, belakang, samping kanan atau kiri, maka janganlah digubris kedatangannya. Sebab cara kedatangan mereka seperti itu sudah jelas menunjukkan bahwa mereka berasal golongan bangsa jin hitam atau Jin Kafir.
Kitab Manba’u Usulul Hikmah sendiri mengupasnya, “Jangan sesekali Anda percaya akan tipu muslihat dari beragam makhluk gaib yang datang dari arah empat penjuru. Sesungguhnya, hanya satu arah yang mereka lewati sebagai teman kita yang benar, yaitu lewat arah atas.”
Lewat pembedaran salah satu tahapan ini, tentu diharapkan akan bisa menjadi bahan intropeksi kita bersama, bahwa sejatinya tidak ada ilmu yang bersifat instant dimuka bumi ini, kecuali kita sendiri mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menguasainya.
Nah, untuk tahap terakhir dalam menembus dimensi alam jin, pelajarilah ayat-ayat,ajian, atau amalan pemanggilan secara matang. Sebab, kesemuanya itu akan menentukan suatu pilihan kita untuk bisa memilih, siapa (maksudnya bangsa jin-Pen) yang akan kita temui kelak.
Sebagai bahan dasar, pelajari arti, naktu, huruf, angka, rujukan dan dari mana sumbernya. Bisa juga lewat rahasia huruf Abajadun. Sebab rahasia huruf, Abajadun, memuat 99 keistimewaan, yang mana salah satunya termasuk dari rahasia alam jin itu sendiri. Seperti contoh, huruf Alif yang mempunyai angka 1. Penjaga dari huruf Alif ini adalah malaikat bernama Tholthobausin, dari bangsa gaibnya bernama Ahmar. Ayat dari Alif sendiri adalah Al-Quddus. Dari bangsa gaib yang bernama Ahmar ini sudah jelas masuk dalam katagori huruf Alif.
Jadi pada intinya, apabila kita ingin menembus alam Ahmar atau alam lelembut, maka perbanyak dengan membaca ayat Al-Quddus, untuk bilangan angka 1 yang terdapat dalam huruf Alif. Hal itu menunjukkan nama yang dituju, seperti nama Ibu Ratu Kidul jatuh pada naktu: Ya Adzim. Bila ingin memanggil beliau, gabunglah dua asma’ Ahmar dan dan nama Ibu Ratu: Al-Quddus Ya Adzim…dan seterusnya.
Cuplikan di atas adalah sebagian dari banyak cara menembus dimensi alam jin dan ada ribuan cara lagi yang mungkin tak bisa disebutkan satu persatu. Pada intinya untuk menembus dimensi alam jin tergantung pada keyakinan kita sendiri-sendiri. Lalu apa manfaatnya bagi kita ? Kita ambil secara bijak saja bahwa semua itu untuk mempertebal keyakinan kita bahwa begitu Besarnya dan Agungnya Rahasia yang diciptakan oleh Allah SWT. Ternyata memang manusia tidak diciptakan seorang diri, namun saling berkaitan satu dengan lain makhluk dan semuanya hanya punya tujuan satu Kembali Kepada Allah SWT. Amien…..
Senin, 03 Mei 2010
Alexa
Dalam dunia internet dan website semua mengenal Alexa. Apakah Alexa dan kenapa semua pemilik website mengenal Alexa ? Alexa adalah situs kepunyaan Amazon.com yang khusus menangani rangking sebuah website. Sebuah website punya rangking yang bagus di Alexa artinya website tersebut punya reputasi bagus dan sering dikunjungi pengunjung online. Sekarang dalam bisnis internet sebuah website harus punya rangking tertentu di Alexa untuk bias bersaing dalam bisnis internet.
Ini tentu sangat menguntungkan Alexa, karena dengan demikian banyak pemilik website baru atau lama mau tidak mau mengunjungi situs Alexa untuk mengetahui rangking berapakah websitenya agar bias bersaing dalam bisnis global internet. Dengan mengetahui posisi websitenya dalam rangking Alexa, tentu bisa buat acuan atau strategi untuk perkembangan websitenya. Jadi betapa penting dan bergunanya rangking Alexa dalam persaingan bisnis dewasa ini dalam bidang internet.
Anda ingin tahu berapa rangking Alexa website Anda ? Kunjungi Di Sini
Lalu masukkan website anda pada kolom yang tersedia dan klik pada kotak pencari/tekan enter….
Tunggu beberapa saat, lalu muncul rangking website anda….
Jika ternyata website anda belum masuk rangking Alexa/ No Rangking, kunjungi Di Sini dan ikuti tipnya......
Semoga bermanfaat.
Ini tentu sangat menguntungkan Alexa, karena dengan demikian banyak pemilik website baru atau lama mau tidak mau mengunjungi situs Alexa untuk mengetahui rangking berapakah websitenya agar bias bersaing dalam bisnis global internet. Dengan mengetahui posisi websitenya dalam rangking Alexa, tentu bisa buat acuan atau strategi untuk perkembangan websitenya. Jadi betapa penting dan bergunanya rangking Alexa dalam persaingan bisnis dewasa ini dalam bidang internet.
Anda ingin tahu berapa rangking Alexa website Anda ? Kunjungi Di Sini
Lalu masukkan website anda pada kolom yang tersedia dan klik pada kotak pencari/tekan enter….
Tunggu beberapa saat, lalu muncul rangking website anda….
Jika ternyata website anda belum masuk rangking Alexa/ No Rangking, kunjungi Di Sini dan ikuti tipnya......
Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)