Prasasti Kampak adalah situs sejarah dari masa Kerajaan Medang Pu Sindok, menurut sebagian besar sejarawan dan arkeolog. Tulisan dalam prasasti ini banyak yang aus dimakan usia dan dalam Bahasa/Aksara Jawa Kuno. Sekian lama prasasti ini seperti terpinggirkan, karena tulisannya banyak yang aus, sehingga nama raja dan angka tahunnya tidak bisa terbaca. Hal inilah yang membuat para sejarawan/arkeolog enggan atau tidak menarik untuk menelitinya, juga tempat penemuannya yang jauh dari pusat kerajaan. Namun bagi masyarakat tempat ditemukan prasasti ini, dia menjadi pedoman dan pegangan dari mana mereka berasal. Ternyata sejak jaman kerajaan-kerajaan kuno, tempat atau wilayah ini sudah mendapat perhatian dari Raja atau setidaknya Pejabat Kerajaan.
Sudah banyak sejarawan maupun arkeolog mencoba untuk menjawab angka tahun pada Prasasti Kampak, seperti Dr. Brandes yang telah meng-alihaksara-kan prasasti ini. Dr. Brandes memperkirakan Prasasti Kampak dibuat pada tahun 850 Saka atau 928 Masehi tanpa memberikan penjelasan yang memuaskan sejarawan lain. Dan hingga kini hal tersebut menjadi teki-teki. Namun bagi penulis yang kebetulan lahir di tempat Prasasti Kampak berasal ( sekarang di Museum Nasional Jakarta ), menjadikan hal tersebut Semangat walau pada akhirnya tetap masuk dalam probabilitas-probabilitas, serba kemungkinan. Masih banyak lagi data-data pendukung yang diperlukan untuk menjawab kepastian. Dalam hal ini, penulis masih menggunakan sumber dari OVO (Oud=Javaansche Oorkonden) karya Dr. J.L.A.Brandes, Tentara Hindia Belanda yang merangkap sebagai arkeolog dan menjadi rujukan sejarawan dan arkeolog.
Semua prasasti yang ada di Indonesia khususnya di Jawa selalu dicantumkan Raja maupun Pejabat-pejabat yang mendapatkan hadiah dari Sang Empu Acara. Dari sinilah penulis membandingkan dengan prasasti-prasasti lain pejabat-pejabat masa Kerajaan Medang yang menjabat pada jabatan dan sama dengan Prasasti Kampak. Ada 3 prasasti yang bisa jadi pembanding.
1. Prasasti Gulung-gulung ( Singosari - Malang ):
Hari Selasa, tanggal 9 Sulapaksa, Bulan Waisaka Tahun 851
Saka, (20 April 929 Masehi)
2. Prasasti Jeru-Jeru ( Singosari - Malang ):
Bulan Bhadrawada Tanggal 11 Krsnapaksa Tahun
852 Saka (26 Mei 930 Masehi)
3. Prasasti Turryan ( Turen - Malang ):
Bulan Śrawana Tanggal 15 Śuklapaksa Tahun 851
Śaka (24 Juli 929 Masehi)
Untuk Prasasti Jeru-Jeru, penulis meragukan tahunnya karena pejabatnya sama persis dan menjabat pada posisi masing-masing dengan Prasasti Gulung-gulung, Prasasti Turryan dan Prasasti Kampak. Karena rentang 20 April 929 M s/d 24 Juli 929 M pejabatnya masih sama dalam posisi masing-masing. Namun pada Prasasti Sarangan 5 Agustus 929 pejabatnya sudah berubah, Dyah Saharsa sudah masuk dalam Pejabat Tinggi, Halaran dijabat Dyah Surendra, Manghuri dijabat Dyah Narendra. Artinya Prasasti Jeru-Jeru harusnya berangka tahun 851 (26 Mei 929 Masehi). Jika demikian halnya, maka kemungkinannya Prasasti Kampak dikeluarkan sebelum 20 April 929 M atau rentang 20 April 929 M sampai 5 Agustus 929 M. Jika diasumsikan Tiap Bulan mengeluarkan prasasti pada tahun 929 M, ada bulan Kosong yaitu Juni 929 M. Jika sebelum 20 April 929, maka kemungkinan ada di bulan Maret 929. Mengingat pembacaan pada prasasti lain pada Pemerintahan Pu Sindok, umur jabatan tidak begitu lama. Jadi ada 2 bulan kemungkinannya yaitu Maret dan Juni 929 Masehi. Melihat dari urut-urutan tanggal pada Ketiga prasasti di atas dengan metodi Cocoklogi (hehehehe....), kemungkinan tanggal Prasasti Kampak adalah 18 Maret 929 M atau 22 Juni 929 M.
Dibawah ini Daftar Jabatan beserta Pejabatnya :
Prasasti Gulung-gulung 851 C
Hari Selasa, tanggal 9 Sulapaksa, Bulan Waisaka Tahun 851
Saka, (20 April 929 Masehi)
Raja : i crï maharaja rake
halu pu sindok crï ïcanawikrama dharmmottunggadewa
Rakai
Sirikan : Dyah Hamarendra
Rakai Wka : Dyah Balyang
Rakyan Momahumah / Madander : Pu Padma
Anggehan : Pu Kundala
Tiruan : Dapunta Taritip
Halaran : Pu Gu?ottama
Mamrati
: (Hawang
wi?)caksana
Manghuri : Pu
Pandamuan
Talimpik : Pu Dhanuka
Dalinan : Pu Karsana
Wadihati : Sang Dinakara
Akudur : Pu Balawan
Panggil Hyang : ..............
Tuhan I Wadihati 2 miramirah : Sang Halang Pahung
Halaran : Sang Lbur Poh
Tuhan I Makudur 2 watu wale? : Sang Ramajjha
Watu Kilung : Sang Tpussen
Pangurang i Wadihati : Sa? Rawu?u
Pangurang i Makudur : Sa? rakwěl
Prasasti
Jeru-Jeru 852 C :
Bulan Bhadrawada Tanggal 11 Krsnapaksa Tahun
852 Saka (26 Mei 930 M)
Raja : i śrī mahārāja śrī īśānawikrama
dharmmotunggadewa
Rakai
Sirikan : Dyah Amarendra
Rakai Wka : Dyah Balyang
Rakyan Momahumah / Madander : Pu Padma
Anggehan : Pu Kundala
Tiruan : Dapunta Taritip
Halaran : Pu Gunottama
Mamrati : Hawang Wicaksana
Manghuri : Pu Pandamuan
Talimpik : Pu Daduka(danuka?)
Dalinan : Pu Karsana
Wadihati : Sang Dinakara
Akudur : Pu Balawan
Panggil Hyang : ..............
Tuhan I Wadihati 2 miramirah : Sang Halang Palung
Halaran : Sang Lbur Poh
Tuhan I Wakudur 2 watu walaing : Sang Ramangsa
Watu Kilung : Sang Tpusan
Pangurang i Wadihati : Sang Rawungu
Pangurang i Makudur : Sang Rakwěl
Prasasti
Turryan 851 C :
Bulan Śrawana Tanggal 15 Śuklapaksa Tahun 851
Śaka (24 Juli 929 Masehi)
Raja : śrī mahārāja rake hino dyaḥ śrī
īśānawikrama dharmmotunggadewawijaya
Rakai
Sirikan : Dyah Amarendra
Rakai Wka : Dyah Balyang
Rakyan Momahumah / Madander : Pu Padma
Anggehan : Pu Kundala
Tiruan : Dapunta Taritip
Halaran : Pu Gunottama
Mamrati : Hawang Wicaksana
Manghuri : Pu Pandamuan
Talimpik : Pu Dhaduka(danuka?)
Dalinan : Pu Karsana
Wadihati : Sang Dinakara
Akudur : Pu Balawan
Panggil Hyang : ..............
Tuhan I Wadihati 2 miramirah : Sang Halang Palung
Halaran : Sang Lbur Poh
Tuhan I Wakudur 2 watu walaing : Sang Ramangsa
Watu Kilung : Sang Tpusan
Pangurang i Wadihati : Sang Rawungu
Pangurang i Makudur : Sang Rakwěl
Prasasti Kampak .......C :
..............................................................................................................................................................
Raja : i mdang i bhu(mi?)
mataram
Rakai
Sirikan : Dyah (A?)marendra
Rakai Wka : Dyah Balyang
Rakyan Momahumah / Madander : --------
Anggehan : -----------
Tiruan : Dapunta Taritip
Halaran : Pu Gurananttama
Mamrati : Hawang Wicaksana
Manghuri : Pu Pandamuan
Talimpik : -------------
Dalinan : ----------
Wadihati : Sang Dinakara
Akudur : Pu Balawan
Panggil Hyang : Pu Glo
Tuhan I Wadihati 2 miramirah : Sang Halang Palang
Halaran : Sang Palbarap(Lbur Poh?)
Tuhan I Wakudur 2 watu walaing : Sang Rama(ngsa?)
Watu Ka(ilung?) : (Sang Tpusa?)n
(Pangurang i Wadihati?) : Sabowangka(Sang
Rawungu?)
Pangurang i Makudur : ----------
Dari data-data di atas, Prasasti Kampak memang dikeluarkan pada 929 Masehi seperti yang diyakini sebagian besar masyarakat. Walau pada umumnya berdasar asumsi sejarawan tanpa penjelasan yang memadai. Berdasar lokasi penemuan prasasti-prasasti yang dikeluarkan Pu Sindok antara tahun 928 sampai dengan 929 dimana, pada Prasasti Turryan dari daerah Turen Malang sekarang disebutkan Ibukota Kerajaan Medang di Bumi Mataram adalah di Tamwlang, besar kemungkinan Lokasinya di sekitar Gunung Kawi. Atau juga bisa di daerah Blitar, tepatnya di desa/sekitar TEMBALANG, kecamatan Wlingi. Lokasinya tidak jauh dari Candi Plumbangan yang berbentuk seperti Gapura pada jaman Majapahit. Di dekatnya juga bertebaran prasasti-prasasti sejak sebelum jaman Pu Sindok atau sesudahnya, seperti Prasasti Penumbangan 1 & 2 dan lainnya. Kata Tembalang juga mirip Tamwlang. Huruf (w) biasa dibaca (b). Pembacaannya jadi Tamblang, sering diucapkan dengan lidah jawa jadi TEMBALANG. Juga mirip Tembelang kecamatan di Jombang. Sebagian besar prasasti ditemukan di daerah Malang Utara, Tengah, Selatan, Barat, Trenggalek, Mojokerto, Nganjuk, Jombang, dll. Juga melihat begitu seringnya Rakyan Hujung (Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Madura) meminta anugrah sima pada Raja, tentunya Hujung merupakan daerah bawahan yang berpengaruh pada masa Pu Sindok. Semoga tulisan ini menjadi tambahan ilmu untuk generasi sekarang dan yang akan datang.Sejarah adalah Ilmu Probabilitas, sekarang diyakini benar pada masa yang akan datang belum tentu benar. Hukum Dialektika adalah Universal. karena itulah syarat untuk hidup dan berkembang.
Refferensi :