Halaman

Sabtu, 24 April 2010

Sastra Jawa Kuno

Sastra Jawa Kuno atau seringkali dieja sebagai Sastra Jawa Kuna meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuna pada periode kurang-lebih ditulis dari abad ke-9 sampai abad ke-14 Masehi, dimulai dengan Prasasti Sukabumi. Karya sastra ini ditulis baik dalam bentuk prosa (gancaran) maupun puisi (kakawin). Karya-karya ini mencakup genre seperti sajak wiracarita, undang-undang hukum, kronik (babad), dan kitab-kitab keagamaan. Sastra Jawa Kuno diwariskan dalam bentuk manuskrip dan prasasti. Manuskrip-manuskrip yang memuat teks Jawa Kuno jumlahnya sampai ribuan sementara prasasti-prasasti ada puluhan dan bahkan ratusan jumlahnya. Meski di sini harus diberi catatan bahwa tidak semua prasasti memuat teks kesusastraan.

Karya-karya sastra Jawa penting yang ditulis pada periode ini termasuk Candakarana, Kakawin Ramayana dan terjemahan Mahabharata dalam bahasa Jawa Kuno.

Karya sastra Jawa Kuno sebagian besar terlestarikan di Bali dan ditulis pada naskah-naskah manuskrip lontar. Walau sebagian besar sastra Jawa Kuno terlestarikan di Bali, di Jawa dan Madura ada pula sastra Jawa Kuno yang terlestarikan. Bahkan di Jawa terdapat pula teks-teks Jawa Kuno yang tidak dikenal di Bali.

Penelitian ilmiah mengenai sastra Jawa Kuno mulai berkembang pada abad ke-19 awal dan mulanya dirintis oleh Stamford Raffles, Gubernur-Jenderal dari Britania Raya yang memerintah di pulau Jawa. Selain sebagai seorang negarawan beliau juga tertarik dengan kebudayaan setempat. Bersama asistennya, Kolonel Colin Mackenzie beliau mengumpulkan dan meneliti naskah-naskah Jawa Kuno.



Mengenai istilah Jawa Kuno

Istilah sastra Jawa Kuno agak sedikit rancu. Istilah ini bisa berarti sastra dalam bahasa Jawa sebelum masuknya pengaruh Islam[1] atau pembagian yang lebih halus lagi: sastra Jawa yang terlama. Jadi merupakan sastra Jawa sebelum masa sastra Jawa Pertengahan. Sastra Jawa Pertengahan adalah masa transisi antara sastra Jawa Kuno dan sastra Jawa Baru. Di dalam artikel ini, pengertian terakhir inilah yang dipakai.



Tradisi penurunan

Sastra Jawa Kuno yang terlestarikan sampai hari ini sebagian besar diturunkan dalam bentuk naskah manuskrip yang telah disalin ulang berkali-kali. Sehingga mereka jarang yang tertulis dalam bentuk asli seperti pada waktu dibuat dahulu, kecuali jika ditulis pada bahan tulisan yang awet seperti batu, tembaga dan lain-lain. Prasasti tertua dalam bahasa Jawa Kuno berasal dari tahun 804, namun isinya bukan merupakan teks kesusastraan. Teks kesusastraan tertua pada sebuah prasasti terdapat pada Prasasti Siwagreha yang ditarikh berasal dari tahun 856 Masehi.

Sedangkan naskah manuskrip tertua adalah sebuah naskah daun nipah yang berasal dari abad ke-13 dan ditemukan di Jawa Barat. Naskah nipah ini memuat teks Kakawin Arjunawiwaha yang berasal dari abad ke-11.



Tinjauan umum

Banyak teks dalam bahasa Jawa Kuno yang terlestarikan dari abad ke-9 sampai abad ke-14. Namun tidak semua teks-teks ini merupakan teks kesusastraan. Dari masa ini terwariskan sekitar 20 teks prosa dan 25 teks puisi. Sebagian besar dari teks-teks ini ditulis setelah abad ke-11.



Puisi Jawa lama

Daftar Karya Sastra Jawa Kuno dalam bentuk prosa

1.Candakarana

2.Sang Hyang Kamahayanikan

3.Brahmandapurana

4.Agastyaparwa

5.Uttarakanda

6.Adiparwa

7.Sabhaparwa

8.Wirataparwa, 996

9.Udyogaparwa

10.Bhismaparwa

11.Asramawasanaparwa

12.Mosalaparwa

13.Prasthanikaparwa

14.Swargarohanaparwa

15.Kunjarakarna



Daftar Karya Sastra Jawa Kuno dalam bentuk puisi (kakawin)

1.Kakawin Tertua Jawa, 856

2.Kakawin Ramayana ~ 870

3.Kakawin Arjunawiwaha, mpu Kanwa, ~ 1030

4.Kakawin Kresnayana

5.Kakawin Sumanasantaka

6.Kakawin Smaradahana

7.Kakawin Bhomakawya

8.Kakawin Bharatayuddha, mpu Sedah dan mpu Panuluh, 1157

9.Kakawin Hariwangsa

10.Kakawin Gatotkacasraya

11.Kakawin WrettasaƱcaya

12.Kakawin Wrettayana

13.Kakawin Brahmandapurana

14.Kakawin Kunjarakarna, mpu "Dusun"

15.Kakawin Nagarakretagama, mpu Prapanca, 1365

16.Kakawin Arjunawijaya, mpu Tantular

17.Kakawin Sutasoma, mpu Tantular

18.Kakawin Siwaratrikalpa, Kakawin Lubdhaka

19.Kakawin Parthayajna

20.Kakawin Nitisastra

21.Kakawin Nirarthaprakreta

22.Kakawin Dharmasunya

23.Kakawin Harisraya

24.Kakawin Banawa Sekar Tanakung

Tidak ada komentar: